avatar
Nurfadhilah Bahar

A professional writer with over 5 years of experience, initially started as a blogger and journalist before diving into SEO Content Writing. Her passion spans various topics, including lifestyle, education, and business.

Dipublikasikan pada: Senin, 20 Oktober 2025

30 Quote Terbaik Ki Hadjar Dewantara untuk Hari Pendidikan Nasional

Setiap kali Hari Pendidikan Nasional tiba, kita tak bisa melewatkan sosok besar dalam dunia pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah Bapak Pendidikan Nasional yang tak hanya memperjuangkan hak pendidikan rakyat Indonesia, tetapi juga meninggalkan warisan pemikiran yang begitu mendalam. Salah satu bentuk warisan itu adalah berbagai kata-kata bijak atau quote terbaik Ki Hadjar Dewantara yang masih sangat relevan sampai sekarang.

 

Qoute Terbaik Ki Hadjar Dewantara

Berikut 30 quote terbaik Ki Hadjar Dewantara yang sarat makna dan sangat cocok untuk direnungkan saat memperingati Hari Pendidikan Nasional.

1. “Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani.”

Kalimat ini bukan hanya slogan semata, melainkan menjadi ruh dari sistem pendidikan di Indonesia. Sosok guru yang ideal adalah mereka yang bisa menjadi panutan, sumber inspirasi, sekaligus penyemangat dari balik layar. Gagasan ini menyoroti betapa pentingnya peran pendidik yang lentur, mampu menyatu dengan peserta didik, tidak menguasai, tetapi membimbing dengan bijaksana.

2. “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”

Pendidikan bukan bertujuan menjadikan semua manusia serupa, melainkan membebaskan setiap individu agar dapat berkembang sesuai bakat dan kemampuannya. Ki Hadjar menekankan bahwa peran pendidik adalah membimbing dan merawat, bukan memaksakan kehendak.

3. “Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya.”

Pendidikan yang sejati tidak hanya mengedepankan prestasi akademik, tetapi juga membentuk karakter dan moral yang kuat.Manusia yang beradab adalah mereka yang mampu menguasai dirinya sendiri itulah esensi kemerdekaan pribadi.

4. “Guru adalah seorang pejuang tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa.”

Tak bisa disangkal, guru adalah pahlawan tanpa pamrih. Mereka hadir bukan untuk pujian, tapi untuk mengabdi demi masa depan bangsa.

5. “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.”

Quote ini relevan sepanjang masa. Orang tua, saudara, hingga tetangga, semua punya peran mendidik. Pendidikan bukan hanya di sekolah, tapi juga terjadi dalam keseharian.

6. “Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin terdapat dari pendidikan.”

Ki Hadjar membedakan antara pengajaran dan pendidikan. Jika pengajaran membekali secara intelektual, pendidikan membentuk batin. Keduanya saling melengkapi.

7. “Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat).”

Esensi pendidikan menurut Ki Hadjar adalah pembebasan, bukan pengekangan. Seseorang yang terdidik adalah ia yang bebas dalam berpikir dan mengambil tindakan.

8. “Amongsystem kita yaitu: menyokong kodrat alamnya anak-anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri-sendiri.”

Sistem among menekankan pendidikan yang alami dan lembut, tidak keras apalagi menekan. Filosofi ini mengedepankan kesadaran, bukan paksaan.

9. “Dengan Ilmu Kita Menuju Kemuliaan.”

Ilmu pengetahuan menjadi kendaraan untuk mencapai martabat hidup. Namun, pengetahuan tanpa etika hanyalah senjata yang bisa membawa bahaya.

10. “Hormatilah segala adat istiadat yang kuat dan sehat.”

Pendidikan tak boleh melupakan akar budaya. Meskipun modernisasi penting, kita tetap harus menjunjung tradisi yang membentuk jati diri bangsa.

11. “Pendidikan harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia.”

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang relevan dengan konteks sosial dan budaya, bukan sekadar meniru sistem asing tanpa penyesuaian.

12. “Percaya, tegas, penuh ilmu hingga matang jiwanya, serta percaya diri, tidak mudah takut, tabah menghadapi rintangan apapun.”

Keberanian adalah buah dari pendidikan sejati. Bukan hanya cerdas, tapi juga tangguh dan percaya diri.

13. “Dalam berbicara seseorang harus tetap berpikiran jernih hingga dapat mencetuskan ide-ide unggul dan berakhir dengan kemenangan.”

Berkomunikasi bukan sekadar berkata-kata, tapi juga berpikir dalam dan jernih agar pesan yang disampaikan membawa manfaat.

14. “Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti selalu memakai ukuran dan dasar-dasar yang pasti.”

Integritas dan moral menjadi penentu utama tindakan seseorang. Itulah kualitas manusia sejati menurut Ki Hadjar.

15. “Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja tetapi harus juga mendidik si murid akan dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum.”

Kemandirian intelektual adalah tujuan akhir pengajaran. Seorang guru bukanlah sosok yang selalu memberi jawaban, melainkan pembimbing yang membantu murid menemukan jalan untuk berpikir secara mandiri.

16. “Janganlah orang mengira bahwa dasar kekeluargaan itu mengizinkan kita melanggar peraturan. Kekeluargaan kita adalah sikap kita pada yang takluk kepada organisasi kita. Barang siapa dengan terang-terangan atau dengan sengaja mengabaikan. Wajiblah kita memandang dia sebagai orang luaran.”

Disiplin tetap penting meski dalam suasana kekeluargaan. Kebebasan bukan berarti kebebasan tanpa tanggung jawab.

17. “Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.”

Pendidikan harus menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial, bukan sekadar individualisme.

18. “Taman siswa menurunkan mutu pengajaran dan membawa kita kembali sepuluh tahun ke belakang! Memang kita harus kembali beberapa puluh tahun, kita amat mengingini untuk menemukan 'titik tolak' agar kita dapat berorientasi kembali: kita telah salah jalan.”

Kritik terhadap sistem bukanlah kelemahan, justru tanda bahwa kita ingin kembali ke jalur yang benar. Pendidikan bukan soal gengsi, tapi keikhlasan mencari kebenaran.

19. “Di mana ada kemerdekaan di situ harus ada disiplin yang kuat. Sungguh disiplin itu bersifat self disiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada di dalam suasana yang merdeka.”

Kemerdekaan tanpa disiplin hanya akan jadi kekacauan. Kebebasan yang sehat lahir dari kedisiplinan diri.

20. “Mempunyai ketetapan, tidak tergoyahkan, berisi dengan berilmu pengetahuan, hingga yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan baik.”

Keteguhan adalah nilai penting dalam pendidikan. Orang berilmu harus kuat pendirian, bukan mudah goyah karena arus luar.

21. “Pendidikan itu untuk keselamatan hidup lahir dan kebahagiaan batin.”

Bukan hanya sukses materi, pendidikan sejati membawa manusia pada kedamaian jiwa.

22. “Tiap anak adalah individu yang unik.”

Ki Hadjar sangat menekankan personalisasi dalam pendidikan. Tidak semua anak bisa diajar dengan cara yang sama.

23. “Alam keluarga, sekolah, dan pergerakan pemuda adalah tiga pilar pendidikan.”

Pendidikan adalah proses berkesinambungan yang terjadi di berbagai ruang sosial.

24. “Pendidikan harus membuat orang berpikir dan merasa.”

Rasionalitas dan emosi harus seimbang. Itulah manusia utuh yang diimpikan Ki Hadjar.

25. “Kebahagiaan sejati berasal dari keselarasan batin dan akal.”

Tujuan pendidikan adalah membuat manusia damai dengan dirinya sendiri dan dunia sekitar.

26. “Berpikirlah untuk menciptakan ide-ide unggul.”

Pendidikan sebaiknya menjadi pendorong terciptanya inovasi, bukan sekadar menghafal teori.

27. “Tiap manusia harus memerintah dan menguasai dirinya sendiri.”

Self control adalah puncak pendidikan. Tidak perlu dikontrol, karena sudah bisa mengatur dirinya sendiri.

28. “Ilmu harus dibarengi dengan amal untuk keperluan umum.”

Ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak, bukan hanya untuk prestise pribadi.

29. “Kalau suatu ketika ada orang meminta pendapatmu, apakah Ki Hajar Dewantara itu seorang nasionalis, radikalis, sosialis, demokrat, humanis, ataukah tradisionalis, maka katakanlah bahwa aku hanyalah orang Indonesia.”

Ki Hadjar mengajarkan bahwa kita seharusnya merasa bangga dengan jati diri kita sendiri, tanpa harus menambahkan label apa pun.

30. “Kita harus berorientasi kembali karena kita telah salah jalan.”

Menyadari kesalahan merupakan langkah pertama untuk berubah ke arah yang lebih baik. Dalam konteks pendidikan, refleksi diri menjadi fondasi utama untuk perbaikan.

Melalui 30 quote terbaik Ki Hadjar Dewantara ini, kita diajak untuk merenungkan kembali makna hari pendidikan nasional. Pendidikan bukan hanya soal kurikulum, nilai, atau gelar, tetapi soal bagaimana manusia dibentuk menjadi pribadi yang merdeka, berkarakter, dan bermanfaat bagi sesama.

Sumber:

https://www.merdeka.com/trending/37-kata-kata-bijak-ki-hajar-dewantara-sang-bapak-pendidikan-indonesia-sebarkan-pesan-positif-di-momen-hardiknas-122448-mvk.html?page=2

https://www.liputan6.com/hot/read/5578665/50-quotes-ki-hajar-dewantara-pandangan-akan-pentingnya-pendidikan

http://detik.com/edu/detikpedia/d-7314446/20-quotes-ki-hajar-dewantara-tentang-pendidikan-bukan-hanya-tut-wuri-handayani

Share Tags: